Informasi atau pendapat tentang musim panas di Jepang telah saya dengar dari beberapa orang dan saat ini saya sendiripun sedang berada dalam suasana musim tersebut. Ada yang mengatakan bahwa di saat musim panas udara begitu gerah; kelembapan udara di musim panas tinggi; ketika bepergian keluar rumah saat musim panas, kalau bisa membawa AC ( pendingin ) pasti akan dilakukan; professor saya pernah bilang bahwa banyak orang yang meninggal saat musim panas karena tidak mampu beradaptasi; telah beberapa orang meninggal di musim panas tahun ini; waspada terhadap badai panas ; angin jarang terjadi saat musim panas sehingga rasa gerah semakin bertambah, suhu udara kira-kira 34 derajat celcius. Bahkan beberapa waktu yang lalu, saya sempat membaca sebuah brosur yang ditempel di papan informasi kota yang isinya berupa himbaun kepada masyarakat agar waspada terhadap stroke yang terjadi akibat musim panas serta tips dalam menghadapinya.
Panas dan gerahnya udara memang saya rasakan sekitar akhir Juni dan bulan Juli lalu. Kegerahan yang sama sepertinya juga dirasakan oleh hampir seluruh masyarakat. Ini bisa dilihat di stasiun-stasiun kereta api. Kita bisa menyaksikan betapa banyak orang yang sibuk mengipas-ngipas tubuhnya dengan kipas yang mereka bawa sementara sebagian yang lain berkali-kali menyeka keringatnya dengan sapu tangan atau handuk kecil yang mereka bawa. Kita akan dengan mudah juga melihat orang yang minum akibat kehausan di jalan, kebiasaan yang jarang dijumpai sebelum musim panas. Banyak masyarakat terutama wanita yang menggunakan payung saat melakukan perjalanan. Bahkan saat itu saya sempat menulis bahwa bulan sepertinya kurang tepat berwisata ke Jepang saat musim panas.
Tetapi apa yang saya rasakan sejak sekitar dua minggu terakhir ini ( akhir Juli sampai sekarang ), saya merasakan udara tidak segerah sebelumnya. Angin bertiup lebih sering sehingga mengurangi kegerahan musim. Beberapa kali terjadi hujan yang tentunya juga membuat udara cukup nyaman. Hari sabtu dan minggu kemarin ketika sepanjang hari saya berada di rumah, saya merasakan udara yang masih bisa dirasakan cukup nyaman, bahkan tiupan angin yang masuk dari jendela apato sempat membuat saya tertidur lelap. Padahal beberapa waktu lalu saya dan teman saya berfikir, kalau di bulan Juli udaranya sudah segerah ini bagaimana nanti di bulan Agustus yang katanya adalah puncaknya musim panas. Tapia pa yang saya rasakan setidaknya samapai hari kesepuluh agustus ini, udara terasa lebih nyaman dibandingkan bulan Juli.
Barang kali ini adalah pendapat pribadi saya. Mungkin orang lain akan memiliki pendapat yang berbeda. Menurut saya setiap orang memiliki daya tahan atau kemampuan beradaptasi yang tidak sama terhadap suatu musim apakah itu musim panas atau dingin. Tetapi bagi saya tetap kenyamanan di musim panas berada di bawah musim semi dan dingin. Menurut saya bulan Agustus ini cukup asyik untuk melakukan wisata ke Jepang. Terlebih lagi di bulan ini sangat banyak dilaksanakan berbagai macam festifal rakyat. Mulai dari Obon yang dengan mudah kita jumpai di berbagai tempat ( sepertinya hari sabtu dan minggu ), festival lentera, kembang api dan sebagainya.